Batman Begins - Help Select

KEPEMIMPINAN




Sebelum menuju ke materi terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu sebenarnya arti seorang pemimpin. Mungkin pandangan para pembaca setelah mendengar kata pemimpin ialah orang yang mengepalai suatu organisasi ataupun perusahaan agar semua tujuan dalam organisasi itu tercapai. Yang berada dipikiran sesorang dari seorang pemimpin itu ialah orang yang penuh wibawa, tegas, berani mengambilo resiko dan orang yang sangat dihormati. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengertian pemimpin dan kepemimpinan, dan perbedaaan diantara keduany akan dijelaskan dibawah ini.

A. Pengertian Kepemimpinan dan Pemimpin
Kepemimpinan dan pemimpin itu memiliki pengertian yang berbeda, namun diantara keduanya itu saling berkaitan. Pemimpin adalah orang yang memimpin sedangkan kepemimpinan itu proses seseorang pimpinan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pengertian dibawah ini:

Leadership atau Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seorang pemimpin membimbing, mempengaruhi, mengawasi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain.

Leader atau Pemimpin adalah seseorang yang dapat menggerakkan orang-orang lain di sekitarnya di bawah pengaruhnya untuk mengikuti apa yang diperintahkan dan dikemukakan

Kepemimpinan (Leadership) berasal dari bahasa Inggris yaitu Lead yang berarti memimpin. Adapun pengertian kepemimpinan menurut beberapa ahli ialah sebagai berikut:
  •  Kepemimpinan adalah seni dari koordinasi dan motivasi individu-individu dan kelompok untuk mencapai keinginan akhir (John Pififfner, dalam bukunya “Public Administration”).
  • Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan kegiatan (Felix a. Negro, dalam bukunya “Modern Public Administration”).
  •  Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang saling berkaitan (Humphill, 1954).
  • Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keeputusan (Dubin, 1951).
  •  Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan (Stogdill, 1948).


Setelah mengetahui tentang arti kepemimpinan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan itu ialah kegiatan mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Dalam suatu organisasi proses kepemimpinan itu memiliki arti yang penting, jika proses kepemimpinannya baik maka tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik, namun jika proses kepemimpinan tidak berjalan dengan baik, maka sudah jelas bahwa organisasi itu akan hancur.

B. Tipologi Kepemimpinan
Ada beberapa tipe kepemimpinan yang membedakan dari proses kepemimpinan itu dilaksanakan, adapun tipe kepemimpinan itu ialah:
1.      Tipe kharismatis
2.      Tipe paternalistis dan maternalistis
3.      Tipe militeristis
4.      Tipe otokratis/otoritatif (authorilative, dominator)
5.      Tipe laissez faire
6.      Tipe populistis
7.      Tipe administratif
8.      Tipe demokratis (group developer)

1. Tipe Kharismatis
Tipe kepemimpinan ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi, entah dari wibawa, etika ataupun faktor x dari pemimpin tersebut. Biasanya pemimpin yang bertipe kharismatis ini memiliki pengikut yang banyak

2. Tipe Paternalistis dan Maternalistis
Tipe Paternalistis ini dilakukan oleh pemimpin yang memiliki sifat kebapakan yang biasanya memiliki cirri orang yang sangat melindungi bawahannya, jarang memberikan kesempatan bagi bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri dan hamper tidak memberikan kesempatan bagi bawahannya untuk menuangkan imajinasi dan kreatifitasnya.
Tipe Maternalistis juga hampir mirip dengan tipe paternalistis, hanya saja memiliki perbedaan adanya sifat over-protective atau terlalu melindungi dan memberikan kasih saying yang berlebih-lebihan.

3. Tipe Militeristis
Tipe ini sifatnya sok kemiliteran-kemiliteran namun sebenarnya mereka yang mengadopsi tipe ini hanya mencontoh gaya militernya saja, tidak benar-benar orang yang memiliki pendidikan militer. Tipe militeris ini lebih cenderung mengarah ke tipe kepemimpinan otoriter. Ciri dari tipe kepemimpinan ini ialah banyak menggunakan sistem perintah, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, sangat menyukai formalitas seperti adanya upacara, menuntuk adanya disiplin keras dan lain sebagainya.

4. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Otokrat berasal dari perkataan autos (sendiri), dan kratos (kekuasaan, kekuatan). Jadi otokrat sendiri memiliki arti penguasa absolut. Pada setiap tipe ini bawahan haruslah patuh dan mentaati semua yang diperintahkan oleh atasannya. Setiap pemimpin ingin sekali menjadi satu-satunya yang harus dipatuhi. Setiap kebijakan selalu diambil sendiri tanpa berkonsultasi kepada bawahannya dan setiap informasi dari organisasi tersebut tidak dia beri tahu secara menyeluruh. Bawahan yang sangat disukai oleh pemimpin otokratis ialah pegawai “hamba nan setia”.

5. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini pemimpin praktis tidak memimpin dan membiarkan bawahannya bekerja sendiri tanpa pengawasan dari pemimpinnya. Tak sedikitpun pemimpin berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dan membiarkan bawahannya yang mengerjakan semua kegiatan organisasi. Pemimpin di tipe ini biasanya tidak memiliki kewibawaan dan tidak bisa mengontrol anak buahnya. Biasanya organisasi yang dipimpin oleh tipe Laissez faire ini mengalami kekacauan dan mirip sekali dengan firma tanpa kepala.

6. Tipe Populistis
Dalam bukunya “The Third World” Peter Worsley  mengartikan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat. Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, dan juga kurang mempercayai bantuan dari luar negri (asing).

7.  Tipe Administratis atau Eksekutif
Kepemimpinan tipe administrative ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Biasanya pemimpin ini terdiri dari teknorat dan administrator yang mampu menggerakan dinamika modernisasi dan pembangunan. Dengan adanya tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis dibidang teknologi, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan arahan yang baik kepada setiap bawahannya. Koordinasi sangatlah penting pada tipe kepemimpinan ini. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini terletak pada seberapa besar partisipasi aktif dari setiap kelompok organisasi. Pemimpin yang demokratis sangatlah menghargai setiap potensi individu, mau mendengarkan semua masalah yang ada pada setiap individu dan menerima kritik dari semua anggotanya.
Singkatnya pada tipe kepemimpinan demokratis semua individu berperan aktif dalam pengambilan dan penentuan keputusan yang diambil dan sikap gotong royong dan disiplin kerja sangatlah dibutuhkan pada tipe kepemimpinan ini.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Ada beberapa teori yang membicarakan faktor apa saja yang menimbulkan lahir / adanya seorang pemimpin:

 
1. Teori Genetis 
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya pemimpin itu tidak dibuat melainkan sudah terlahir sebagai pemimpin, dan memang sudah ditakdirkan jadi pemimpin. Dapat juga disimpulkan bahwa bakat dan kemampuan sebagai pemimpin didapatkan karena genetis dan diturunkan dari generasikegenerasi.

2. Teori Sosial 
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin harus ditetapkan dan dibentuk, dengan kata lain tidak lahir begitu saja. Setiap orang dapat menjadi pemimpin, ia hanya tinggal mencari lingkungan yang tepat dan mau berusaha meraihnya.

3. Teori Ekologi 
Teori ini muncul sebagai reaksi dari kedua teori di atas, menyatakan bahwa seorang akan sukses sebagai pemimpin jika sejak lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan kemudian bakat itu dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, semuanya ditunjang oleh kondisi lingkungan yang sesuai.


D. Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Ada dua tipe pemimpin yang biasanya kita ketahui yaitu tipe pemimpin yang otoriter dan demokratis. Dalam kepemimpinan yang otoriter cenderung menerapkan kepemimpinan yang keras, mau menang sendiri, selalu ingin di hormati dan apa saja yang diperintahkannya haruslah dijalankan tanpa terkecuali dan tidak pernah mendengarkan inspirasi dari bawahannya. Ini menyebabkan adanya ketidak nyamanan yang dirasakan oleh bawahannya. Berebeda dengan pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang demokratis, pemimpin ini selalu mendengarkan inspirasi dari anggotanya, tidak pernah ingin menang sendiri, siap untuk dikritisi dan lebih dekat dengan bawahannya. Ini membuat bawahan yang dipimpinnya merasa nyaman dan menghormati pemimpinnya dengan tanpa paksaan.

Daftar Pustaka:

Rais, Soenyoto, Pengelolaan Organisasi, Surabaya, Airlangga University Press, 1994.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1987.
Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan Apakah Pemimpin Abnormal itu?, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 1998.